Menunggu Respon Pemerintah
Oleh :Vindi Fitriana.
Pendidikan memiliki peranan yang penting untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Dengan pendidikan, seseorang yang tak memiliki pengetahuan menjadi mampu menguasai sebuah ilmu pengetahuan. Namun, masih ada infrastruktur sekolah SD sampai SMA/SMK mengalami kerusakan ringan maupun parah.
Penyebab kerusakannya ada yang diakibatkan karena faktor cuaca dan konstruksi bangunan yang sudah tua. Infrastruktur sekolah yang rusak, tentu akan membuat ketidaknyamanan siswa. Hal ini akan berpengaruh terhadap penurunan semangat dalam menuntut ilmu di sekolah masing-masing.
Untuk mengembalikan semangat belajar siswa tersebut, maka ini merupakan tugas pihak sekolah untuk memicu semangat belajar mereka kembali.
Sejumlah sekolah meminta pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak di masing-masing sekolah. Meski disadari, memperbaiki infrastruktur yang rusak membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, respons dari pemerintah di tiap-tiap daerah terkadang memiliki cara masing-masing. Ada yang cepat menindaklanjuti dengan segera merenovasi infrastruktur sekolah yang rusak, ada pula yang tidak peduli dengan berbagai alasan yang disampaikan.
Pemerintah di tiap-tiap daerah yang tidak peduli terhadap infrastruktur sekolah yang rusak, tentu akan menjadi sorotan bagi kalangan masyarakat, terkait kinerja pemerintah yang boleh dikatakan buruk.
Memang, kerusakan infrastruktur sekolah bukan hanya semata menjadi tanggung jawab dari pemerintah tiap-tiap daerah. Tapi juga merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang peduli akan dunia pendidikan. Namun yang menjadi pertanyaan, bukankah gaji pegawai pemerintah di tiap daerah masing-masing lebih besar daripada karyawan biasa? Akan lebih baik kalau gaji pegawai pemerintah di tiap-tiap daerah dilakukan pengurangan untuk dialihkan bagi dunia pendidikan, sehingga dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan.
I Like Dangdut Challenge
Baru-baru ini program I Like Dangdut Challenge yang digagas sebuah stasiun televisi swasta, menjadi perhatian berbagai kalangan. Program ini mengajak berbagai kalangan untuk peduli akan dunia pendidikan dengan memberikan donasi minimal sebesar Rp 50 ribu. Aturan main pun mudah, hanya dengan berjoget dengan gerakan bebas. Tapi kalau tidak mau berjoget, maka harus berdonasi sebesar Rp 500 ribu.
Semoga program ini tidak hanya sebentar saja dalam upaya memperbaiki fasilitas sekolah. Tapi program ini akan berkelanjutan dan terus mendapat dukungan dari berbagai kalangan, sehingga kelak akan mencetak generasi yang berkualitas.
Artikel ini pernah terbit di kolom OPini pada Harian Banyumas tahun 2014.
Menunggu Respon Pemerintah
ISBN di Indonesia Langka?
Diposting oleh adminHai Sobat TataKata, Apa kabar kalian dan naskah kalian? hehehe.. Sobat, kalian sudah tau belum berita tentang adanya kelangkaan ISBN di Indonesia? Kabarnya, Perpusnas Indonesia saat ini sedang mendapatkan sorotan dari Badan Internasional ISBN di London sebagai penerbit utama dari nomor-nomor ISBN yang selama ini kita pakai di halaman belakang buku-buku kita. Alasannya adalah karena…
SelengkapnyaMenunggu Respon Pemerintah
Diposting oleh adminOleh :Vindi Fitriana. Pendidikan memiliki peranan yang penting untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Dengan pendidikan, seseorang yang tak memiliki pengetahuan menjadi mampu menguasai sebuah ilmu pengetahuan. Namun, masih ada infrastruktur sekolah SD sampai SMA/SMK mengalami kerusakan ringan maupun parah. Penyebab kerusakannya ada yang diakibatkan karena faktor cuaca dan konstruksi bangunan yang sudah tua. Infrastruktur…
SelengkapnyaDaftar Istilah Singkatan yang Biasa Kamu Dengar dalam Dunia Penerbitan
Diposting oleh adminHalo Sobat TataKata, pernah nggak sih ketika kamu berhubungan dengan penerbit atau membaca ketentuan penerbitan buku kamu menemui singkatan-singkatan yang rasa-rasanya jarang kamu dengar sehari-hari? Misalnya, singkatan-singkatan seperti ISBN, POD, ARC atau DRC. Terus kamu bingung maksud singkatan itu apa, tapi mau nanya, malu sama penerbitnya. Hayoo, pasti pernah kaann?? Ngaakkuuu, hehehe… Tenang Sobat, kita…
SelengkapnyaSepintas Tentang Kertas
Diposting oleh adminHai, Sobat Tatakata! Jika disuruh menyebutkan 1 saja penemuan yang cukup penting di dunia ini, kamu akan menyebutkan apa? Kalo admin sih pasti ya, akan menjawab KERTAS. Ya, kertas itu penemuan penting lho Sobat. Sebelum adanya teknologi pencacatan serba digital seperti sekarang ini, kita pasti membutuhkan benda satu ini (selain alat tulis, tentunya) untuk dapat…
SelengkapnyaIslandia, Negara Tanpa Nyamuk.
Diposting oleh adminApa yang terbayang dalam benakmu jika kita sebut kata “Islandia?” Mungkin sebagian besar dari kalian akan memikirkan sebuah pulau dengan daratan yang dipenuhi es berwarna putih yang dingin dan sangat amat luas. Ya, memang tidak sepenuhnya salah jika kita berpikir demikian. Karena nyatanya negara yang jika dalam bahasa Inggris ini disebut ICELAND memang adalah sebuah…
SelengkapnyaAyo Terbitkan Karyamu di TataKata Grafika
Diposting oleh adminHai, calon penulis masa depan. Kamu sudah membaca semua benefit dan keunggulan menerbitkan naskahmu di TataKata Grafika? Sekarang kamu pasti bertanya-tanya bagaimana caranya menerbitkan naskahmu kan? Gampang kok, kamu tinggal kirimkan naskahmu ke email kami di tatakata.grafika@gmail.com yaa.. Yuk segera pilih paket penerbitanmu, mimpimu menjadi penulis akan kami wujudkan. Berikut adalah paket-paket penerbitan yang ada…
SelengkapnyaPutih Abu-Abu (Antologi Cerpen Siswa SMK Pusat Keunggulan)
Penulis: Siswa SMK Negeri 3 Kendal QRCBN: 62-1203-8243-946 Ukuran: 14 x 20 cm Jumlah Halaman: 188 Halaman Selamat datang di dunia remaja penuh cerita. Dalam setiap halaman, Anda akan memasuki berbagai cerita pendek yang mempersembahkan warna-warna saat masa SMA. Ada suka, duka, cinta, dan cita-cita yang dikemas dalam berbagai sudut pandang. Setiap cerpen melambangkan cerita…
*Harga Hubungi CSLearning Together Paradigma Belajar Bahasa Mandiri
Penulis: Hj. Kustini, S.Pd.SD ISBN: 978-623-8215-35-5 Ukuran: 14 x 20 cm Jumlah halaman: 42 Halaman Permasalahan yang mendasari rendahnya kemandirian belajar siswa yaitu kurangnya aktivitas belajar pada diri siswa sehingga siswa malas untuk mempelajari materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. Selain itu, siswa belum menyelesaikan masalah yang dihadapinya serta kurangnya tanggung jawab siswa atas pembelajaran…
*Harga Hubungi CSBelajar IPS Aktif Dengan Active Knowledge Sharing
Penulis: Ambarwati, S.Pd ISBN: 978-623-8215-20-1 Ukuran: 14 x 20 cm Jumlah halaman: 99 Halaman Model pembelajaran active knowledge sharing berarti saling tukar pengetahuan yang dapat digunakan untuk melihat tingkat kemampuan siswa dan membentuk kerja sama tim. Keberhasilan strategi ini bergantung kerja sama tim dalam bertukar pengetahuan dengan temannya. Model pembelajaran active knowledge sharing ini cocok…
*Harga Hubungi CSPria yang Mencumbu Pisau
Penulis: Wiwien Wintarto ISBN: 978-623-98800-2-6 Ukuran: 14 x 20 cm Jumlah halaman: 151 Halaman Seorang pria mengaku bernama Malam dan membayar dengan lembaran daun setelah ia mengatakan bahwa ia telah mencumbu pisau… Gunung purba di Toba erupsi dahsyat dan abu vulkanik yang luar biasa tebal menutupi matahari selama dua tahun dan bisa memicu kiamat global……
Rp 54.000 Rp 65.000Jejak Cemerlang Pejuang Centang Hijau (Jelang Pecenjo)
Penulis: Erlysa Ivana A.,S.Pd.,M.M.,M.Pd. ISBN: sedang dalam pengajuan Ukuran: A5 (14,8 x 21 cm) Jumlah Halaman: 245 Halaman Buku ini menceritakan tentang semua materi dan perjalanan menjadi guru penggerak yang menggerakkan dunia pendidikan saat ini. Guru penggerak memiliki peran utama dalam membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga memotivasi siswa…
Rp 110.000 Rp 125.000Optimalisasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran dengan Supervisi Akademik Berbasis Pendekatan Kontemporer
Penulis: Sukarno, S.Pd.SD ISBN: 978-623-8215-58-4 Ukuran: 14 x 20 cm Jumlah halaman: 98 Halaman Pada umumnya pembelajaran masih secara konvensional, artinya guru lebih berperan aktif menyampaikan materi pelajaran sedangkan peserta didik hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan latihan yang diberikan guru. Karena peran guru yang demikian besar maka penulis sebagai kepala sekolah supervisi akademik dengan pendekatan…
Rp 50.000 Rp 60.000
Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman ini.